TABOB merupakan Penyu atau Ikan
pusaka bagi sepublik masyarakat wilayah pesisir barat Pulau Kei Kecil atau
Kecamatan Kei Kecil Barat yaitu Ohoi Madwaer, Ur Pulau, Tanimbar Kei, Ohoira,
Somlain, Ohoiren, Warbal dan sebagian Mata Rumah/marga di Ohoidertutu. Sacarara
solidaritas dan kesatuan masyarakat Nuhu
Fit yang saling kompleks dan positif lewat kehidupan sosialnya yang intim yaitu
maren atau gotong royong dalam mengerjakan dan menuntaskan objek pembangunan
tertentu secara bersama dan tolong-menolong karena filsafat orang Kei yang tren
adalah Manut Ain Mehe Tilur dan Fuut Ain Mehe Ngifun yang artinya Nuhu Fit adalah kesatuan utuh yang nontercerai
beraikan sampai lenyap cakrawala ini.
Menurut historis cultural setempat yang notebenenya adalah dua
putra pelopor bersejarah yaitu Tobi dan Tobai yang berperang belawan Raja Badmar di tanah Papua (Kaimana) dan
mereka memenagkan pertempuran sekit itu dan Raja Badmar memberikan hadiah
kepada mereka yaitu Tabob, Baun Rit dan Ngutun Rit sebagai hadia atas kesepakan
sebelum bertempur. Kedua putra terbaik Nuhu
Fit itu membawa pulang hadiah mereka ke kepulau Kei, mobilitas mereka utama
di Kepulaun Kei yaitu Ohoi Faan mereka meninggalkan Baun Rit kepada Ohoi Fan
sebagai ikatan pela Ohoi Faan dan seantero Ohoi Fuut dengan masyarakat Nuhu Fit.
Singkat cerita mereka membawa pulang Tabob dan Ngutun Rit di desa madwaer. Pembudidayaan/pelestarian Tabob terdapat di
Abovan dan Ngutun Rit diletakan di Ohoi Madwaer. untuk memperkuat bukti atau
peninggalan historis seperti tempat pembudidayaan Tabob pada zaman dahulu maka
hakekat postingan koordinat/tempatnya berada pada Desa Madwaer Tepatnya di
pesisir pantai Abovan seperti terlihat pada skema citra satelitit akses 2015 di
bawah ini :
Gambar di atas adalah wadah budidayah Tabob pada zaman
adaptasi hukum Larvul Ngabal di Kei. “Sejarah tanpa bukti adalah nihil dan vakum
seibarat berpikir tanpa logika dan realitas emperis”. Maka sejarah harus
dibaringgi dengan bukti sejarah yang falit dan akurat.
Seiring dengan refolusi dan reformasi waktu maka kesalahan
teknik kongrit yang berakibat fatal dan abadi yaitu kedua putra terbaik Nuhu
Fit itu yakni cara pengambilan Tabob pada tempat budidayanya maka Tabob merubuh
tempat mereka/lutur batu tersebut dan berpencar ke laut Met Ngontan Bav dengan noticing bahwa dengan susah paya sampai
bekal/kes kelompok pencari selesai baru bisa mendapaikan Tabob. Diperjelas
dengan zona perkeliaran pusaka Tobob di wilayah perairan Nuhu Fit seperti image
citra di bawah ini :
Zona perkeliaran yang sentral yaitu di bagian Timur Ohoi
Tanimbar Kei, Sebelah Tenggara Ohoi Ur, Sebelah Tenggara Ohoi Warbal, Bagian
Barat Daya Ohoi Ohoira, Ohoiren, Sebelah Barat Desa Somlain, Dan sebelah Barat
Desa Madwaer dan Ohoidertutu. Seperti kasat mata terdapat pada gambar ini :
Terkesan di angan dan tertata di benak penuh memori sampai
hayat semasa non puber di Tempat Putus Pusar ketika diadakan adat pencarian dan
penangkapan samapai dengan pembagian Tabob asset kas ini. Motif-motif
menangkapan sampai dengan interprestasi pembagian Tabob.
1. Tahap Persiapan
Sesuai
dengan era kini mengakibatkan sistem transportasi laut menggunakan mesin untuk
menggerakan perahu atau bodi yang terbuat dari kayu demi untuk penagkapan kas Tabob. Setelah tahap
perencanaan selesai oleh kaum penangkap atau pelaut Tabob maka dipajak setiap
rumah untuk kebutuhan membeli sesuai dengan nominal pembelian BBM dan
persediaan bekal. Tapi pada umumnya bekal/kes berasal dari pangan lokal
setemapat seperti embal, kelapa, ubi-ubian dan lain.
Sebelum
proses pencarian juga sudah ada perencanaan dan penentuan orang yang khusus
untu menikam menggunakan alat tikam atau yang tren dikenal yaitu Horan. Horan
terbagi atas dua yaitu horan yaan dan horan warin atau alat tikam ade dengan
kakak juga orang yang memegang kamudi sebagai nakoda dan menimba ruang serta
pemukul Tabob setelah penggkapan.
2. Hari H (Istimewa)
Pelaut
Tabob siap untuk Move On. Sesuai dengan tahap perencaan di atas, maka setiap peserta
penangkapan seduh mengetahui tugas dan fungsi masing-masing sesuai posisi dalam
perahu. Sebelum mereka bertolak adajuga ritual adat yang dibuat yaitu
mengangkat hati kepada tuhan dan leluhur agar penangkapan berhasil. Motif
ritualnya adalah uang logam atau koin dibagikan dari peserta didepan perahu sampai ke belakang kepada peserta dan
setiap peserta wajib menggangkat hati kepada sang kuasa dan leluhur dan sang
nakoda membuang koin ke belakang perahu itu dengan tujuan semua salah dan dosa
mereka tinggalkan di darat atau di ohoi agar proses penangkapan berhasil.
3. Distribusi Tabob
Karena pusaka sehingga segenap
masyarakat musti mendapatkan bagian didalam proses pembagian. Ada juga bagian-bagian
khusus yang diberikan kepada pelaut seperti yang menikam, memukul, menimbah
ruang dan nakoda. Pembagian Pusaka ini pada umumnya diproritaskan kepada
pemuka-pemuka ohoi seperti kepala ohoi, pendeta dan guru-guru. Sekian ulasan
singkat kompetensi penulis kritikan, saran dan masukan penulis butuhkan utuk
perbaikan postingan ini. MERDEKA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSALAM .. NUHU FIT
BalasHapusUNTUK ANAK-ANAK NUHU FIT
SEJARAH TABOB INI JANGAN DI LUPAKAN
TERIMA KASIH ATAS POSTINGNYA
Ok sama..ble tau asal mna ?
Hapus