I.
LETAK
GEOGRAFIS
Ohoi Ur Pulau adalah salah satu Ohoi di
Kabupaten Maluku Tenggara dan mempunyai
letak geografis sebagai berikut :
Ø Sebelah
Timur berbatasan dengan Pulau Warbal dan Pulau Manir
Ø Sebelah
Barat berbatasan dengan Pulau Tam dan Pulau Toyando
Ø Sebelah
utara berbatasan dengan Pulau Sepuluh
Ø Sebelah
Selatan berbatasan dengan laut Arafura
II. SEJARAH TERJADINYA HUBUNGAN PELA ANTARA SUKU
KEI
DENGAN
SUKU SERAM
Pada
zaman dahulu kala ada seorang manusia raksasa yang kejahatanya merajalela di
seluruh Pulau Seram dan semua orang berilmu dan orang pandai di Pulau Seram dan
sekitarnya sudah berusaha untuk membunuh manusia raksasa tersebut tetapi gagal.
lalu datanglah utusan dari pulau Seram ke Kepulaun Kei untuk meminta bantuan.
Setelah sampai utusan dari Pulau Seram
di kepulaun Kei maka utusan tersebut singgah pertama kali di Pulau Toyando lalu
orang Toyando memberitahukan bahwa orang yang bisa membunuh manusia raksasa tersebut adalah orang Ur Pulau karena di Ur Pulau terdapat seorang Raja
bernama RAJA TAVU RAT dan keluarganya
yang dikenal sebagai manusia sakti dan memiliki ilmu yang tinggi pada saat itu.
Setelah
utusan dari Pulau Seram tersebut sampai di Ur Pulau dan bertemu dengan RAJA TAVU RAT dan keluarganya serta
menyampaikan maksud mereka kepada RAJA TAVU RAT maka RAJA TAVU RAT menerima dengan baik permintaan mereka dan
bersedia menerima undangan dari Orang
Seram tersebut. Kemudian berangkatlah raja TAVU RAT dan istrinya ke Pulau
Seram. Sesampailanya di Pulau Seram maka Raja Tavu Rat dan isterinya di sambut
dan terima oleh Raja dan masyarakat di Pulau
dengan lagu adat sebagai berikut:
BOI
RAT TA TIMBANG TANAH OOO
BOI
RAT TA TIMBANG TANAH EEE
TIMBANG
TANAH LELE ALAM OOO
BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
(Artinya
: Raja dan Permaisuri, pikirkan tanah
kami
Tanah
Pulau Seram kini di landa masalah
Karena Ulah manusia Raksasa
Jadi pikirkan tanah kami)
Mendengar permintaan dan harapan Raja di Pulau
Seram dan masyarakatnya maka Raja Tavurat imemintah kepada Orang di pulau seram
untuk membangun sebuah pondok di pinggir jalan tempat manusia raksasa tersebut
setiap saat melewatinya untuk Raja Tavu Rat tinggal bersama istrinya. Setelah
tinggal di pondok itu kemudian raja Tavu Rat bersahabat dengan manusia raksasa
tersebut sebagai suatu siasat untuk mempermudah rencananya untuk membunuh
manusia raksasa tersebut.
Beberapa
bulan kemudian, pada suatu malam saat menjelang bintang siang terbit di ufuk
timur maka terjadilah angin ribut yang
dasyat disertai kilat dan guntur dan bersamaan dengan itu turunlah Manusia
Raksasa dari gunung untuk mencari mangsanya. Sementara dalam perjalanan menuruni gunung dan sementara masih di Lereng
gunung maka Raja TAVU RAT melelpaskan anak panah sangait ke
arah manusia Raksasa tersebut dan
mengenai tubuhnya lalu matilah manusia Raksasa tersebut. Pada saat terbunuhnya manusia
raksasa tersebut dan sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir maka terjadilah gempa bumi yang dasyat di
Pulau Seram dan menyebabkan daerah sekitar terbunuhnya raksasa
tersebut di daratan besar Pulau Seram bagian timur terputus – putus menjadi pulau – pulau Kecil dan diberi nama oleh Raja Tavu Rat dengan nama
Seran Kuvai.
Setelah
pagi hari maka seluruh penduduk di Seram
Timur dekat lokasi terbunhnya manusia
Raksasa tersebut datang menyaksikan
Manusia Raksasa yang sudah tidak bernyawa tersebut. Semua penduduk merasa
senang dan bersorak sorai lalu menari mengelilingi Raja TAVU RAT dan isterinya
dengan menyanyi sebuah nyanyian yang
diajarkan oleh Raja TAVU RAT dan Isterinya :
BOI
SALAN BOI SALAN I LA BOI SALAN
` BOI
SALAN LELE MA NDK KASIL SALAN
UR SIWA TEMA LOKI yO MO MINA
TA OI
YO TA OI YA
N OT NI BAYING NAS WAWAI OOO
N OT NI BAYING LARWA
UR LELE
UR LELE OOO
UR LELE
UR LELE AAA
N OT NI BAYING
NASWAWAI OOO
N OT NI
BAYING LARWA
(RAJA
UMA LELE
MA DAN PERMAISURI
DARI
BUKIT/GUNUNG SALAN (DI UR PULAU)
KAMI SELURUH MASYARAKAT PULAU SERAM
MULAI DARI SERAM TIMUR (
SIWA )
SAMPAI DI SERAM BAGIAN BARAT ( DAERAH LOKY
)
DATANG SERAYA MENGHORMATI
UR , RAJA UMA LELE MA
DAN RUMAH TUA RAHAN LARWA
KEMBANGKAN SAYAPMU TETAP MELINDUNGI KAMI
DAN NAMAMU TERKENAL DI MANA – MANA )
Kemudian setetah lewat beberapa hari, maka Raja di Seram dan masyarakat mengundang Raja
TAVU RAT dan isterinya lalu membuat
acara penghormatan dan menyampaikan terima kasih dan memberikan emas dan perak
yang banyak kepada Raja Tavu Rat
dan isterinya untuk membalas
kebaikan dan jasa Raja TAVU RAT karena telah
membunuh manusia Raksasa tersebut tetapi Raja Tavu Rat menolak dengan alasan semua
ini dilakukan untuk bekal kepada anak cucu Kei (Evav) dikeudian hari apabila
datang ke Pulau Seram maka mereka
diperhatikan dan dijadikan sebagai
saudara sendiri.
Mendengar permintaan Raja TAVU RAT maka Raja di Seram dan masyarakat mengikat
hubungan pela dengan Raja Tavu Rat dan isterinya lalu Raja di Seram serta masyarakat memberikan
sebuah Mas sebagai bukti pela antara Suku Seram dan Suku Kei. Mas itu
benama
MAS MER. Hal ini dimeteraikan
dengan lagu adat :
TOD
TODA MA KEI MAS MER MA O
TOD TODA MA KEI MAS MER
MA O
(
Artinya : Mas MER di bawa
Dari Seram Ke Kei )
Kemudian
seluruh masayarakat Seram yang ada
disitu menari mengelillingi Raja TAVU RAT dan isterinya serta menyanyi lagu yang dinyanyikan pada
saat terbunuhnya Raksasa tersebut yang diajarkan oleh Raja TAVU RAT.
Hubungan
Pela Kei dan Seram ini mengandung arti
bahwa orang Kei dan orang Seram adalah satu darah atau bersaudara dalam susah
maupun senang. Setelah terjadinya hubungan pela ini Orang Seram mengantar
kembali Raja Tavu Rat dan isterinya ke
Ur Pulau. Sepanjang perjalanan dari Seram ke Kei dengan perahu belang maka
orang seram menyanyikan lagu sebagai berikut :
BOI RAT TA TIMBANG TANAH OOO
BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
TIMBANG TANAH LELE ALAM OOO
BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
BOI SALAN , BOI SALAN I LA BOI SALAN
BOI SALAN LELE MA
NDOK KASIL SALAN
UR SIWA TE MA LOKY YO MO MINA
TAY OY YO TA OY YA
N OT NI BAYING NASWAWAI O
N OT NI BAYING LARWA
UR LELE UR LELE OOO
UR LELE UR LELE AAA
N OT NI BAYING MASWAWAIO
N OT
NI BAYING LARWA.
Sementara melewati Pulau Sepuluh maka
Orang Seram menanyakan nama Pulau Sepuluh kepada Raja Tavu Rat dan Raja Tavu Rat memberi
nama Pulau Sepuluh mulai dari ER, NGODAN ,NGAF, OHOI EEW OHOIWA, NUHURA, WARUHU,
LEA, HOAT NAI , YE FAR KUKUR, VATUKMAS, AMUT DAN TANGWAIN.
Perjalanan dari Seram Ke Ur Pulau ditempuh dalam waktu tidak
sampai 1 hari, lalu Raja Tavu Rat dan isterinya tiba kembali di kampung Ur
Pulau dan menempatkan kembali sangait di
tempatnya dan MAS MER sebagai bukti Pela Suku Kei dan Suku Seram di tempatkan
dalam Rumah Tua Rahan Larwa. Busur panah pusaka ( Sangait ) dan MAS MER masih tersimpan sampai sekarang di Ohoi Ur
Pulau dan di jaga oleh Bapak Titus J Wirin.
Demikian Sejarah terjadinya Hubungan
Pela antara Suku Kei dan Suku Seram. Semoga
bermanfaat.
`
-------------------------------
Tapi org seram punya sejarah Pela yg berbeda.
BalasHapusItulagi kk
Hapusseram yg mana?
BalasHapusKami orang gorom memiliki fersi sejarah yg beda pula dengan kei
BalasHapusSeram itu luas, bicara Pela pertanyaannya seram mana dolo yg baku Pela deng Kei sana?
BalasHapusseram samua 1 kota ambon sana tar mampu par bunuh raksasa itu,
BalasHapusjadi biar seram pung jahat lae tumpul par orang kei jua...
di kei kota tual sana...
BalasHapusmarga rumheng itu orang2 sakti,
sejarah talalu banyak bukan bicara kabualang di faan sana kenapa ada puncak di namakan puncak rumheng...
itu sejarah yang menunjukan marga rumheng tu orang yang sakti2 ...
jadi lagu lembe lembe toyandoyo itu sudah terbukti seram itu pela dengan orang kei karena raksasa itu...
BalasHapuskalau tar ada orang ur pulau maka sampai dengan saat ini tar ada perempuan di pulau seram lae raksasa makan kasi habis...