SEJARAH
SINGKAT TABOB DAN NGUTUN RIT DENGAN HUBUNGAN PELA ANTARA NUHU FIT AND FAN OHOIWUT
PULAU KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Sumber : Ngutun Rit Ohoi Madwaer Kei
Kecil Barat, September 2015.
Pada zaman batu atau prasejarah ada 3 (tiga) orang saudara yang
relatife asalnya dari Ohoi Ur Pulau yang datang tinggal di wilayah Den Kot Varat di Ohoi Madwaer yang bernama
Tobi, Tobai dan Boimas. Pada waktu
itu wilayah Ohoi Madwaer masih kosong.
Pada suatu hari Boimas menjemur Ampas Kelapa yang ditaru di
Nyiru supaya mandinya digunakan untuk mencuci rambut. Pada saat Boimas menjemur
kelapa tertiup angin barat yang kencang sehingga membawa pergi Nyiru dan ampas
kelapa tersebut. Pada saat itu juga Boimas melapor kejadian tersebut kepada
saudara laki-lakinya dan tidak lama langsung Tobi dan Tobai bertolak dari tanah
Den Kot Varat untuk mencari.
Dalam perjalanan mereka untuk mencari nyiru tersebut mereka
singga di Ohoi Faan di rumah Hilai Rumangun untuk mengambil bekal air dan
melanjutkan perjalanan mereka. Sesampainya mereka di Elat mereka melihat Nyiru
dan ampas kelapa Boimas tersebut sudah membatu dan pulau itu dinamana pulau Sivat. Tobi dan Tobai langsung melanjutkan perjalanan ke papua
karena mereka sudah mengetahui bahswa pelaku dibawah problema tersebut berada
di Papua.
Sesamapainya mereka di Papua mereka berperang melawan Rat Badmar dan masyarakatnya dan akhir
dari pertempuran itu Tobi dan Tobai memenangkan pertempuran itu. Sehingga Rat
Badmar memerika hadiah kepada Mereka Yaitu TABOB,
NGUTUN RIT DAN TENAN BES dan lain-lain untuk membawa pulang ke Kepulauan
Kei.
Sesampainya mereka di kepulauan Kei mereka singga di Ohoi Faan
dan memberikan Tenan Bes kepada Hilai Rumangun dan masyarakatnya sebagai balas
jasa pengambilan air dan memereka mengiris tangan dan juga berseumpah meminum
darah sebagai lambang PELA antara FAAN OHOIVUT dengan NUHU FIT sebagai PELA TAMPA SIRI. Dan Tobi dan Tobai membawa Pulang Tabob, Ngutun
Rit dan lain-lain ke OHOI DEN KOT VARAT
di sebelah Barat OHOI MADWAER Saat
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar