Selasa, 11 Oktober 2016

SANGAIT (BUSUR PANAH PUSAKA) DI OHOI UR PULAU UNTUK METI KEI DARI OHOI UR PULAU

 SANGAIT (BUSUR PANAH PUSAKA) DI OHOI UR PULAU.

Pada zaman dahulu kala moyang marga Wirin dan Rumheng membawa sebuah busur dan anak panah pusaka (Sangait) dari tempat yang jauh yaitu dari India.
Busur panah pusaka ini memiliki kekuatan gaib  karena dapat membunuh banyak musuh dalam sekejap mata sehingga  dikenal juga  sebagai senjata pemusnah masal. Fungsinya adalah sebagai alat perang yang dipakai untuk menumpas kejahatan, angkara murka serta tindakan kesewenang-wenangan. Sangait adalah alat perang pusaka yang digunakan oleh marga Wirin dan marga Rumheng pada zaman dulu kala untuk mempertahankan diri  terhadap  perlawanan dari  pihak musuh atau membantu orang lain yang dalam  keadaan susah serta datang meminta bantuan dari mereka.
Busur panah pusaka yang terdiri dari sebuah busur dan 5 (lima) buah  anak panah ini  mempunyai kemiripan seperti busur panah pusaka dari India.
Keunikan dari Sangait yaitu bila dalam suatu peperangan atau pertempuran  dan anak panah Sangait ini dilepaskan dari busur (induknya) maka anak panah tersebut akan kembali lagi  ke induknya setelah  melenyapkan semua musuh.
Keunikan yang kedua dari sangait yaitu bila dalam peperangan dan anak panah  sangait dilepaskan maka penghalang apapun yang di depan akan dihancurkan. Sangait juga  dapat menembus batu, tanah, besi,air bukit dan gunung.
Dalam setiap peperangan sebelum anak panah Sangait dilepaskan harus ada pesanan dari yang melepaskan anak panah tersebut bahwa apakah semua musuh dilenyapkan  atau ada yang dibiarkan hidup.  Semuanya tergantung dari pesanan dari yang melepaskan anak panah Sangait tersebut. Sangait tidak digunakan sembarangan tetapi digunakan hanya pada kondisi-kondisi yang mendesak. Setelah peperangan maka Sangat harus dibersihkan dengan membaca mantra-mantra khusus lalu disimpan kembali pada tempatnya. Tidak boleh ada sombar atau bayangan manusia terutama perempuan yang sampai mengena Sangait tersebut.
Busur panah pusaka ( Sangait ) sejak dari leluhur telah digunakan dalam banyak peperangan yaitu perang antara Leluhur Ur Pulau melawan Orang Papua di Sebelah Barat Ur Pulau  yang dimenangkan oleh leluhur dari Ur Pulau, Kisah terjadinya hubungan  Pela antara Suku Kei dan Suku Seram  lewat terbunuhnya manusia Raksasa di Pulau Seram oleh Raja Tavu Rat dari Ur Pulau, Fun Batar atau  Perang di Pantai Rumheng Ohoi Faan dimenagkan oleh orang Faan karena dibantu oleh leluhur dari Ur Pulau, Perang di Tayando El yang dimenagkan oleh oramg Tayando Yamtel karena dibantu oleh leluhur Ur Pulau, Perang di Den Kot Varat  melawan Bal Manlain yang dimenangkan oleh leluhur dari Ur Pulau, perang Mu u Fun Fit antara Somlain dan Ohoiren melawan Ohoira  yang dimenangkan oleh  Somlain dan Ohoiren karena dibantu oleh leluhur dari Ur Pulau  dan lain-lain.    
 Busur panah pusaka tersebut sekarang masih tersimpan di rumah tua Rahan Larwa dan dijaga oleh Bapak Titus J. Wirin di Ohoi Ur Pulau.
Demikian cerita rakyat dari Ohoi Ur Pulau Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara.  Semoga bermanfaat.


                                                                 ----------------------------------------

SEJARAH TERJADINYA HUBUNGAN PELA ANTARA SUKU KEI DENGAN SUKU SERAM KARYA UNTUK METI KEI DARI OHOI UR PULAU



I.     LETAK GEOGRAFIS
      Ohoi Ur Pulau adalah salah satu Ohoi di Kabupaten Maluku Tenggara  dan mempunyai letak geografis sebagai berikut :
Ø  Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Warbal dan Pulau Manir
Ø  Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Tam dan Pulau Toyando
Ø  Sebelah utara berbatasan dengan Pulau Sepuluh
Ø  Sebelah Selatan berbatasan dengan laut Arafura   

























II.    SEJARAH TERJADINYA HUBUNGAN PELA ANTARA SUKU KEI
        DENGAN SUKU SERAM

Pada zaman dahulu kala ada seorang manusia raksasa yang kejahatanya merajalela di seluruh Pulau Seram dan semua orang berilmu dan orang pandai di Pulau Seram dan sekitarnya sudah berusaha untuk membunuh manusia raksasa tersebut tetapi gagal. lalu datanglah utusan dari pulau Seram ke Kepulaun Kei untuk meminta bantuan. Setelah sampai utusan dari Pulau  Seram di kepulaun Kei maka utusan tersebut singgah pertama kali di Pulau Toyando lalu orang Toyando memberitahukan bahwa orang yang bisa membunuh manusia  raksasa tersebut adalah orang Ur Pulau  karena di Ur Pulau terdapat seorang Raja bernama  RAJA TAVU RAT dan keluarganya yang dikenal sebagai manusia sakti dan memiliki ilmu yang tinggi pada saat itu.
Setelah utusan dari Pulau Seram tersebut sampai di Ur Pulau dan bertemu dengan  RAJA TAVU RAT dan keluarganya serta menyampaikan maksud mereka kepada RAJA TAVU RAT maka RAJA TAVU RAT  menerima dengan baik permintaan mereka dan bersedia  menerima undangan dari Orang Seram tersebut. Kemudian berangkatlah raja TAVU RAT dan istrinya ke Pulau Seram. Sesampailanya di Pulau Seram maka Raja Tavu Rat dan isterinya di sambut dan terima oleh Raja dan masyarakat di Pulau  dengan lagu adat sebagai berikut:
BOI RAT TA TIMBANG TANAH OOO
BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
TIMBANG TANAH LELE ALAM OOO
 BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
(Artinya : Raja dan Permaisuri,  pikirkan tanah kami
Tanah Pulau Seram kini di landa masalah
 Karena Ulah manusia Raksasa
 Jadi pikirkan tanah kami)
 Mendengar permintaan dan harapan Raja di Pulau Seram dan masyarakatnya maka Raja Tavurat imemintah kepada Orang di pulau seram untuk membangun sebuah pondok di pinggir jalan tempat manusia raksasa tersebut setiap saat melewatinya untuk Raja Tavu Rat tinggal bersama istrinya. Setelah tinggal di pondok itu kemudian raja Tavu Rat bersahabat dengan manusia raksasa tersebut sebagai suatu siasat untuk mempermudah rencananya untuk membunuh manusia raksasa tersebut.
Beberapa bulan kemudian, pada suatu malam saat menjelang bintang siang terbit di ufuk timur maka  terjadilah angin ribut yang dasyat disertai kilat dan guntur dan bersamaan dengan itu turunlah Manusia Raksasa dari gunung untuk mencari mangsanya. Sementara dalam perjalanan  menuruni gunung dan sementara masih di Lereng gunung  maka  Raja TAVU RAT melelpaskan anak panah sangait ke arah  manusia Raksasa tersebut dan mengenai tubuhnya lalu  matilah manusia  Raksasa  tersebut. Pada saat terbunuhnya manusia raksasa tersebut dan sebelum menghembuskan nafasnya  yang terakhir  maka terjadilah gempa bumi yang dasyat di Pulau Seram  dan  menyebabkan daerah sekitar terbunuhnya raksasa tersebut di daratan besar Pulau Seram bagian timur   terputus – putus menjadi pulau – pulau Kecil  dan diberi nama oleh Raja Tavu Rat dengan nama Seran Kuvai.  
Setelah pagi hari maka seluruh  penduduk di Seram Timur dekat  lokasi terbunhnya manusia Raksasa tersebut datang  menyaksikan Manusia Raksasa yang sudah tidak bernyawa tersebut. Semua penduduk merasa senang dan bersorak sorai lalu menari mengelilingi Raja TAVU RAT dan isterinya dengan menyanyi  sebuah nyanyian yang diajarkan oleh Raja TAVU RAT dan Isterinya :

               BOI SALAN BOI SALAN I LA BOI SALAN
`             BOI SALAN LELE MA NDK KASIL SALAN
               UR SIWA TEMA LOKI yO MO MINA
               TA OI YO TA OI YA
               N OT NI BAYING NAS WAWAI  OOO
               N OT NI BAYING LARWA
               UR LELE UR LELE OOO
               UR LELE UR LELE AAA
               N OT NI BAYING  NASWAWAI OOO
               N OT NI BAYING LARWA                              
       (RAJA UMA  LELE  MA DAN PERMAISURI
        DARI  BUKIT/GUNUNG SALAN  (DI UR PULAU)       
        KAMI SELURUH MASYARAKAT PULAU SERAM
        MULAI DARI SERAM TIMUR    (  SIWA )
        SAMPAI DI SERAM BAGIAN BARAT ( DAERAH LOKY )   
        DATANG SERAYA MENGHORMATI
        UR , RAJA UMA LELE MA
        DAN RUMAH  TUA RAHAN LARWA
        KEMBANGKAN  SAYAPMU TETAP MELINDUNGI KAMI
        DAN NAMAMU TERKENAL DI MANA – MANA )     
   Kemudian setetah lewat  beberapa hari, maka  Raja di Seram dan masyarakat mengundang   Raja TAVU RAT dan isterinya  lalu membuat acara penghormatan dan menyampaikan terima kasih dan memberikan emas dan perak yang banyak kepada Raja Tavu Rat  dan  isterinya untuk membalas kebaikan  dan jasa Raja TAVU RAT karena telah membunuh manusia Raksasa tersebut tetapi Raja Tavu Rat menolak dengan alasan semua ini dilakukan untuk bekal kepada anak cucu Kei (Evav) dikeudian hari apabila datang ke Pulau Seram maka  mereka diperhatikan dan dijadikan  sebagai saudara sendiri.
 Mendengar permintaan Raja TAVU RAT  maka Raja di Seram dan masyarakat mengikat hubungan pela dengan Raja Tavu Rat dan isterinya lalu  Raja di Seram serta masyarakat memberikan sebuah Mas sebagai bukti pela antara Suku Seram dan Suku Kei.  Mas  itu  benama   MAS MER. Hal ini dimeteraikan dengan lagu adat :
  TOD TODA MA KEI  MAS MER  MA O
  TOD TODA MA KEI  MAS MER  MA O
( Artinya :  Mas  MER di bawa  Dari  Seram  Ke  Kei  )
Kemudian seluruh masayarakat  Seram yang ada disitu menari mengelillingi Raja TAVU RAT dan isterinya  serta menyanyi lagu yang dinyanyikan pada saat terbunuhnya Raksasa tersebut yang diajarkan oleh Raja TAVU RAT.
         Hubungan Pela Kei dan Seram ini  mengandung arti bahwa orang Kei dan orang Seram adalah satu darah atau bersaudara dalam susah maupun senang. Setelah terjadinya hubungan pela ini Orang Seram mengantar kembali Raja Tavu Rat  dan isterinya ke Ur Pulau. Sepanjang perjalanan dari Seram ke Kei dengan perahu belang maka orang seram menyanyikan lagu sebagai berikut :
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH OOO
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
            TIMBANG TANAH LELE ALAM OOO
            BOI RAT TA TIMBANG TANAH EEE
           BOI SALAN , BOI SALAN I LA BOI SALAN
           BOI SALAN LELE MA
           NDOK KASIL SALAN
           UR SIWA TE MA LOKY YO MO MINA
           TAY OY YO TA OY YA
           N OT NI BAYING NASWAWAI O
           N OT NI BAYING LARWA
           UR LELE UR LELE OOO
           UR LELE UR LELE AAA
           N OT NI BAYING MASWAWAIO
           N OT  NI BAYING LARWA.
          Sementara melewati Pulau Sepuluh maka Orang Seram menanyakan nama Pulau Sepuluh  kepada Raja Tavu Rat dan Raja Tavu Rat memberi nama Pulau Sepuluh mulai dari  ER,  NGODAN ,NGAF, OHOI EEW OHOIWA, NUHURA, WARUHU, LEA, HOAT NAI , YE FAR KUKUR,  VATUKMAS,  AMUT  DAN TANGWAIN.
          Perjalanan dari  Seram Ke Ur Pulau ditempuh dalam waktu tidak sampai 1 hari, lalu Raja Tavu Rat dan isterinya tiba kembali di kampung Ur Pulau dan menempatkan kembali  sangait di tempatnya dan MAS MER sebagai bukti Pela Suku Kei dan Suku Seram di tempatkan dalam Rumah Tua Rahan Larwa. Busur panah pusaka ( Sangait ) dan MAS  MER masih tersimpan sampai sekarang di Ohoi Ur Pulau dan di jaga oleh Bapak Titus J Wirin. 
           Demikian Sejarah terjadinya Hubungan Pela antara Suku Kei dan Suku Seram. Semoga  bermanfaat.
                               
              `      
                                  -------------------------------                                                                  

Sabtu, 01 Oktober 2016

skripsi dani



PENGARUH LATIHAN KEKUATAN TERHADAP KEMAMPUAN BASEBALL PASS DALAM PERMANIAN BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK DI FKIP UNPATTI AMBON.



SKRIPSI

Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana








OLEH

DANI LUMYAR
           NIM      :………………








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PJKR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016









HALAMAN PERSETUJUAN


Dengan konsultasi yang secukupnya dan pemeriksaan yang cermat, kami menerimah dan menyetujui Skripsi ini.



                                                                                                          Ambon, 1 oktober 2016





                                               Pembimbing I                                    Pembimbing II




                                            ……………………………                   ……………………………


Mengetahui Ketua Program studi




………………………….
















HALAMAN PERSEMBAHAN



Sebagai rasa hormat yang tak terhingga, maka dengan ketulusan hati yang paling dalam dan iklas ku persembahkan skripsi ku ini kepada :
1.    Allah Bapa Di Sorga
2.    Kedua Orang Tuaku Bapak Joni Lumyar dan Mama Monika Lumyar/R
3.    Kakak tersayang Kato, Tina dan adik tercinta titus
4.    Almater tercinta PENJASREK UNPATTI AMBON.


































LEMBARAN MOTTO



“Akuilah Dia Dalam Segala Lakuku Maka
Ia Akan Meluruskan Jalanmu” (Amsal 3: 3 : 6)


“Perih Payah Dan Nasehat Orang Tua Adalah
Hikmat Dan Kesabaran Dalam Meraih Sesuatu
 Adalah Jalan Menuju Sukses”




























KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kehadurat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan anugerah-Nya penulis boleh menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa dan juga penulis dimampukan untuk menyelesaikan proses penulisan skripsi sebagai tahapan akhir, guna meraih gelar keserjanaan pada Universitas Pattimura Ambon.
Penulis menyadari sungguh bahwa untuk sebuah kesusksesan membutuhkan waktu dan perjuangan yang cukup panjang. Sebuah kesuksesan tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Begitu dari awal penulis menjalani masa-masa perkuliahan hingga penyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dan dukungan civitas akademik Universitas Pattimura Ambon, serta keluarga dan teman. Oleh karena itu dengan penuh ketulusan dan kecintaan, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.    Bapak Prof. Dr. Th. Pentury, M.si selaku Rektor Universita Patimura.
2.    Ibu Prof. Dr. Th Laurens, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan beserta staf.
3.    Bapak… selaku ketua jurusan ilmu pendidikan
4.    Bapak…. Ketua Prodi penjaskes Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon.
5.    Bapak…….selaku pembimbing I, yang selama ini meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk memberikan arahan bimbangan dan motivasi sejak penulisan proposal sampai dengan penulisan skripsi ini.
6.    Bapak…… selaku pembimbing II, yang selama ini meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk memberikan arahan bimbangan dan motivasi sejak penulisan proposal sampai dengan penulisan skripsi ini.
7.    Seluruh staf dosen Program Studi Pendidikan Penjasrek Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura yang telah mengasuh membina serta membekali penulis selama perkuliahan.
8.    Seluruh Pegawai Registrasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura, yang telah membantu penulis dalam pengurusan Administrasi  akademi selama perkuliahan sampai pada penulisan skripsi.











INTISARI


Pengaruh Latihan Kekuatan Terhadap Kemampuan Bace Ball Pas Dalam Permanian Bola Basket Pada Mahasiswa Penjasrek Di Fkip Unpatti Ambon, Pembimbing I………dan Pembimbing II. Dengan permasalahan pokok apakah ada pengaruh latihan khusus terhadap kemampuan Bace Ball Pas dalam permainan Bola Basket pada mahasiswa penjasrek di Fkip Unpatti Ambon.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kekukuatan terhadap kemampuan Bace Ball Pas dalam Permainan Bola Basket dengan hipotesa adalah latihan kekuatan terhadap kemampuan bace ball pas.









DAFTAR TABEL













DAFTAR ISI

Lembaran Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Persetujuan
Halaman Persembahan
Halaman Motto
Kata Pengantar
Inti Sari
Daftar Tabel
Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1.          Latar Belakang
1.2.          Permasalahan dan pembatasan Masalah
1.2.1.   Permasalahan
1.2.2.   Pembatasan Masalah
1.3.          Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.3.1.   Tujuan Penelitian
1.3.2.   Kegunaan Penelitian
1.4.          Karangka Teori
1.5.          Anggapan Dasar
1.6.          Hipotesa
1.7.          Sistimatika Penulisan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian
3.2. Defenisi Operasional
3.3. Lokasi Penelitian
3.4. Populasi Penelitian
3.5. Sampel Penelitian
3.6. Teknik Penarikan Sampel
3.7. Teknik Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang.
Bola Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891..
Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Cina masuk ke Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa. Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini. Pada era 1930-an perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan; menjadi sentral berdirinya perkumpulan basket ini.
Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional. Pada tahun 1951, Maladi – salah satu tokoh olahraga nasional, meminta Tonny Wend an  Wim latumenten untuk membentuk organisasi basket di Idonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1995 dibentuklah organisasi dengan nama “persatuan Basket seluruh indonesia”. Pada tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bola basket juga lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola. Ada 3 posisi utama dalam bermain basket, yaitu :
1.    Forward, pemain yang tugas utamanya adalah mencetak poin dengan
memasukkan bola ke keranjang lawan,
2.    Defense, pemain yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan
agar pemain lawan kesulitan memasukkan bola, dan
3.    Playmaker, pemain yang menjadi tokoh kunci permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang dimainkan oleh rekan-rekan setimnya
Setiap orang harus meningkatkan kualitas dirinya dalam hal ini adalah kualitas fisik yang dikembangkan secara terus menerus. Kualitas fisik seseorang dapat berkembang jika dirinya beraktivitas yang menunjang terhadap perkembangan fisik orang tersebut seperti olaraga bola basket. Latihan adalah aktivitas manusia yang menunjang terhadap pemenuhan kebutuhan fisiknya. Menurut Nossek (1982:3) latihan adalah proses untuk pengembangan penampilan olahraga yang kompleks dengan memakai isi latihan, metode latihan, tindakan organisasional yang sesuai dengan tujuan.
Gerak manusia dihasilkan oleh kontruksi otot yang menghasilkan gaya untuk menggerakan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat system saraf ditransmisikan melalui saraf tulang belakang lalu ke otot untuk menghasilkan gaya untuk suatu gerakan yang berpengaru pada tujuan pengoperan pengoperan. Pengoperan atau pasing adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong. Baseball pass adalah salah satu teknik yang paling berpengaruh penting pada permainan bola basket. Kemampuan pengoperan yang maksimal dan efektif sangat diidamkan oleh setiap tim basket dalam individu pemain untuk menyelesaikan tugas sesuai fungsi keberadaan pemain dalam permainan bola basket.
Untuk memenangkan pertandingan bola basket dibutuhkan juga kekuatan otot lengan yang mampu menekan laju bola ke teman tim, yang tujuanya untuk kemengan tim. Sesuai dengan observasi dan pengamatan langsung penulis di lapangan pada mahasiswa penjaskesrek angkatan 2015 di kampus universitas pattimura ambon di poka, sebagian besar mahasiswa yang belum bisa memaksimalkan teknik baseball pass pada bola basket misalnya pada saat penyerangan balik yaitu tidak sampai dalam mengoper bola ke teman tim dan juga tidak sesuai sasaran dalam pelemparan bola sehingga mengakibatkan kegagalan dan ketinggalan poin. Sesuai dengan penjelasan diatas sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‘Pengaruh Latihan Kekuatan Terhadap Kemampuan Baseball Pass Dalam Permanian Bola Basket Pada Mahasiswa Penjaskesrek Di Fkip Unpatti Ambon”.

1.2.       Permasalahan dan pembatasan Masalah
1.2.1.       Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan baseball pass dalam permanian bola basket pada mahasiswa penjaskesrek di fkip unpatti ambon.
1.2.2.       Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan hanya pada pengaruh latihan kekuatan otot lengan  terhadap kemampuan baseball pass dalam permainan bola basket pada mahasiswa penjaskesrek di fkip unpatti ambon.

1.3.          Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.3.1.   Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan kekuatan terhadap kemampuan baseball pas dalam permanian bola basket pada mahasiswa penjaskesrek fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas pattimura ambon.

1.3.2.   Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1.3.2.1.       Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetuahan terutama di bidang studi Penjaskesrek fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas pattimura ambon.
1.3.2.2.       Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah :
a.    Sumbangan pemikiran kepada mahasiswa pesjaskesrek fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas pattimura ambon berkaitan dengan latihan kekuatan terhadap kemampuan baseball pass dalam permanian bola basket.
b.    Bahan referensi bagi peneliti lainya yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan penelitian yang sama.
1.4.          Karangka Teori
1.4.1.   Latihan Kekuatan Otot Lengan
1.4.1.1.                 Latihan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia latih atau berlatih adalah belajar dan membiasakan diri agar pandai (terampil) dan berbuat agar menjadi terbiasa. Menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi psikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Menurut Sukadiyanto (2015:1) menerapkan bahwa pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebi baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latihan.

1.4.1.2.                 Kekuatan Otot Lengan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kuat adalah mempunyai kemampuan dan tenaga untuk mengangkat sesuatu yang berat. Otot adalah urat yang keras pada tubuh hewan maupun tubuh manusia, jaringan kenyal dalam tubuh untuk menggerakkanorgan tubuh. Lengan adalah anggota tubuh dari pergelangan sampai ke bahu.  Menurut Rusli Lutan, dkk (2000: 66) kekuatan merupakan unsur penting dalam tubuh manusia seperti yang dikemukakan oleh Surhanto (1981:20), kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatakn kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Sedangkan menurut Nurhasan (2005:3) kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal.Secara sederhana kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan tenaga terhadap tekanan.  Pendapat lain juga dkemukakan oleh Suharno (1981:14), bahwa kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. Kekuatan otot lengan dapat menunjang segala aktifitas baik di dalam latihan maupun di dalam pertandingan maka pengertian kondisi kekuatan Otot Lengan adalah meliputi keadaan jasmani setiap pemain bola basket.

1.4.2.   Kemampuan Baceball pass
1.4.2.1.                 Kemampuan
Menurut Soeharjo (2003:24) kemampuan seseorang akan turut serta menentukan prilaku dan hasilnya. Yang dimaksud kemampuan ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegitan secara phisik atau mental yang ia peroleh  sejak lahir, belajar dan dari pengalaman. Menurut Stephen P. Robins (2006:46) kemampuan adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.
Sedangkan menurut Mc Shane dan Glinow dalam Buyung (2007:37) kemampuan adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Kecerdasan adalah bakat alami yang membantu para karyawan mempelajari tugas-tugas tertentu lebih cepat dan mengerjakanya lebih baik.

1.4.2.2.                 Baseball Pass
Baseball pass atau operan baseball merupakan cara untuk menghindari bola dari ribuan lawan yang menghadang dekat dengan posisi pembawa bola. Adapun pengertian baseball pass secara spesifik yaitu  operan yang dilakukan dengan satu tangan dari jarak jauh ke target sasaran (teman tim).
Baseball digunakan untuk mempermudah operan ketika lawan terlalu dekat sementara jarak teman cukup jauh. Dengan melakukan operan baseball akan menyulitkan lawan merebut bola. Saat yang tepat menggunakan baseball pass adalah ketika lawan tepat berada di depan dan posisi teman cukup jauh.
Ketika melakukan baseball pass harus ada koordinasi yang baik antara pengoper dengan target penerima agar lemparan tidak meleset kea rah lawan. Untuk melakukan operan baseball diperlukan teknik yang akurat dan benar agar sukses.

1.5.           Anggapan Dasar
Berdasarkan pada landasan teori yang telah dikemukakan, maka anggapan dasar dalam penulisan ini adalah kemampuan teknik baseball pass sangat berhubungan dengan kekuatan otot lengan dalam menyelesaikan teknik baseball pass yang efektif dan maksimal dalam permainan bola basket perlu banyak latihan dan pembenahan.

1.6.           Hipotesa
Berdasarkan pada permasalahan, landasan teori serta anggapan dasar yang telah diuraikan, dapat dirumuskan hepotesa sebagai berikut : ada pengaruh latihan kekuatan terhadap kemampuan baseball pass dalam permanian bola basket pada mahasiswa penjaskesrek di fkip unpatti ambon.
Bertolak dari latar belakang permasalahan dan perumusan masalah, maka untuk menjawab permasalahan tersebut kemudian dikemukakan hipotesa sebagai berikut :
Ho  : Tidak ada ada pengaruh latihan kekuatan terhadap kemampuan
          baseball pass dalam permanian bola basket pada mahasiswa
          penjaskesrek di fkip unpatti ambon.
Ha  : ada hubungan ada pengaruh latihan kekuatan terhadap kemampuan
          baseball pass dalam permanian bola basket pada mahasiswa
          penjaskesrek di fkip unpatti ambon.
  
1.7.           Sistimatika Penulisan
Adapun sistimatika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
Bab I          Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
                  permasalahan dan pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan
                  penulisan, karangka teori dan sistimatika penulisan.
Bab II         Merupakan bab uraian teoritis
Bab III        Merupakan bab metodologi penelitian
Bab IV        Merupakan bab penutut yang terdiri dari kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka.








BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Latihan
Seorang yang melakukan suatu aktivitas dengan teratur, terencana, terulang-ulang dengan kian hari semakin berat beban kerjanya sering dinyatakan bahwa orang  tersebut sedang melakukan latihan. hal ini dijelaskan oleh harsono (1988:101) bahwa training adalah proses yang sistimatis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan/pekerjaanya. Menurut Harsono (1988:102) bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang sistimatis yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah beban latihanya kian bertambah.
Kemudian Giriwijoyo (1992:78) menjelaskan latihan adalah upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistimatis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tututan penampilan cabang  olaraga itu, untuk dapat menampilkan mututinggi cabang olaraga itu baik pada aspek kemampuan dasar (latihan fisik) maupun aspek kemampuan ketrampilan (latihan teknik). Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan dalam bidang olahraga adalah untuk meningkatkan penampilan olaraga dalam melakukan aktivitas atau latihan harus sistimatis.
Sistimatis yang dimaksud disini yaitu setiap aktivitas harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit, selain itu, harus diingat bahwa ketika melaksanakan latihan kemampuan fisik, seseorang harus memperhatikan pengulangan dari setiap aktivitas yang dilakukan hal tersebut dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti cederah otot, patah tulang dan sebagainya.
Prinsip-prinsip latihan
Salah satu factor yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan kemampuan dan prestasi atlet adalah penerapan prinsip-prinsip latihan dalam pelaksanaan program latihan. Harsono (1991:83) menyatakan agar prestasi dapat meningkat, latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan. Tanpa berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar, latihan seringkali menjurus ke praktek mala-latih (mal-practice) dan latihan yang tidak sistematis-metodis sehingga peningkatan prestasi sukar dicapai. Prinsip-prinsip latihan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.    prinsip pemanasan tubuh (warming-up principle)
b.    prinsip beban lebih (overload principle)
c.    prinsip sistematis (systematic principle)
d.    prinsip intensitas (intensity principle)
e.    prinsip pulih asal (recovery principle)
f.     prinsip variasi latihan
g.    prinsip perkembangan multilateral
h.    prinsip individualisasi
i.      prinsip spesifik
norma-norma pembebanan
a.    volume
b.    intensitas
c.    interval dan
d.    densitas 



2.2. Kekuatan Otot Lengan
Pengertian Kekuatan Otot Lengan adalah - Kekuatan merupakan unsur penting dalam tubuh manusia seperti yang dikemukakan oleh Rusli Lutan, dkk (2000: 66), kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatakn kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Sedangkan menurut Nurhasan (2005: 3) kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal.. Secara sederhana kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan tenaga terhadap tekanan.  Pendapat lain juga dkemukakan oleh Suharno (1981: 14), bahwa kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas.
Menurut Rusli Lutan, dkk (2000: 66), kekuatan dirinci menjadi tiga bagian yaitu: kekuatan maksimum, kekuatan elastis, dan daya tahan kekuatan. Kekuatan maksimum merupakan gaya atau tenaga terbesar yang dihasilkan oleh otot yang berkontraksi dengan tidak menentukan berapa cepat suatu gerakan dilakukan atau berapa lama gerakan itu dapat diteruskan.
Kekuatan  elastis  adalah  tipe  kekuatan  yang  sangat     diperlukan dimana    otot    dapat    bergerak    cepat    terhadap    suatu    tahanan.
Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak     disebut power.  Daya tahan kekuatan adalah kemampuan otot otot untuk terus menerus menggunakan daya dalam menghadapi meningkatnya kelelehan. Daya tahan kekuatan adalah kombinasi antara kekuatan dan lamanya gerakan.
Sedangkan    menurut    Djoko    Pekik    Irianto    (2002: 66) kekuatan dikelompokan menjadi beberapa jenis antara lain.
1.      Kekuatan umum (general strength) : kekuatan yang berhubungan dengan sistem otot secara keseluruhan.
  1. Kekuatan khusus (specific strength) : kekuatan otot tertentu yang diperlukan pada gerakan utama suatu cabang olahraga.
  2. Kekuatan Eksplosif (Eksplosive strength / power) :  kemampuan otot atau sekolompok otot untuk mengatasi tahanan dengan gerakan yang cepat, misalnya melompat, melempar, memukul.
  3. Kekuatan Daya Tahan (strength endurance) : kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dalam jangka waktu yang lama.
  4. Kekuatan maksimum (maximum strength) : kemampuan otot berkontraksi secara maksimal untuk melawan serta memindahkan beban maksimal atau dengan definisi lain tenaga terbesar yang diihasilkan otot untuk berkontraksi.
  5. Kekuatan absolut (absolute strength) : kemampuan seseorang  untuk mengeluarkan kekuatan secara maksimum tanpa memperhatikan berat badannya.
  6. Kekuatan relatif (relatif strength) : perbandingan beban yang mampu diangkat dengan berat badan.
Untuk melaksanakan latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan perlu mengetahui prinsip-perinsip umum pelaksanaan. Hal ini disebabkan tidak kurang kekecewaan yang dialami oleh seorang atlit apabila latihan yang telah diberikan atau dijalankan tidak memberi hasil yang memuaskan. Suharno HP menyimpulkan dalam 4 (empat) pokok perinsip latihan kondisi sebagai berikut :
  • Berlatih yang kontinyu sepanjang tahun, jangan berlatih terus menerus setiap hari, kemudian dua bulan berhenti tidak berlatih sama sekali.
  • Berlatih dengan perinsip Interval, agar baik dan efektif terhadap anatomis pshycologis pemain.
  • Berlatih dengan badan/loading yang selalu meningkat sedikit demi sedikit sesuai dengan hukum adaptasi dan super konpensasi jasmani.
  • Berlatih dengan prinsip individu dimana setiap pemain mempunyai sifat kemampuan yang berbeda-beda dalam menjalankan latihan (Suharno HP, tahun 1976. hal. 2)
2.4. Pengertian Kemampuan
Menurut wikipedia kemampuan merupakan hal yang telah ada dalam diri kita sejak lahir. Kemampuan yang ada pada diri manusia juga bisa disebut dengan potensi. Potensi yang ada pada manusia pada dasarnya bias diasah. Kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk melakukan tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dilakukan seseorang
Kemampuan terbagi atas dua yaitu :
1.    Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar, dan memecahkan masalah.
Dimensi yang paling sering disebutkan yang membentuk kemampuan intelektual adalah:
a.    Kecerdasan angka
b.    Pemahaman ferbal
c.    Kecepatan persepsi
d.    Penalaran induktif
e.    Penalaran deduktif
f.     Visualisasi spasial

2.    Kemampuan fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
Sesungguhnya kemampuan ditunjukan seseorang baru sebagian dari potensi yang terdapat pada dirinya sendiri. Dalam hal ini perlu adanya motivasi  untuk menggerakan agar potensi kerja semakin dapat dilihat. Kemampuan menunjukan potensi orang yang melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan itu mungkin dimanfaatkan atau mungkin juga tidak. Kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan dan bukan yang ingin dilakukan (Gibson 1994:104).
Ada tiga jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk mendukung seseorang dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas, sehingga tercapai hasil yang maksimal (Robert R. Katz, dalam moenir 2008), yaitu :
1.    Technical skill (kemampuan teknis)  adalah pengetahuan dan penguasaan kegiatan yang besangkutan dengan cara proses dan prosedur menyangkut pekerjaan dan alat-alat kerja.
2.    Huma skill (kemampuan bersifat manusiawi) adalah kemampuan untuk bekerja dalam kelompok suasana dimana merasa bebas untuk menyampaikan masalah.
3.    Conseptual  skill (kemampuan konseptual) adalah kemampuan untuk melihat gambar kasar untuk mengenali adanya unsur penting dalam situasi memahami diantara unsur-unsur itu.

2.5. Pengertian Baceball Pass.
Baseball pass atau operan baseball merupakan cara untuk menghindari bola dari rebutan lawan yang menghadang dekat dengan posisi pembawa bola.  Adapun pengertian baseball pass secara spesifik yaitu operan yang dilakukan dengan satu tangan dari jarak jauh ke target sasaran (teman tim).
Baseball pass digunakan untuk mempermudah operan ketika lawan terlalu dekat sementara jarak teman cukup jauh. Dengan melakukan operan Baseball pass akan menyulikan lawan merebut bola. Saat yang tepat menggunakan Baseball passadalah ketika lawan tepat berada di depan dan posisi teman cukup jauh. Ketika melakukan Baseball pass harus ada koordinasi yang baik antara pengoper dengan target penerima agar lemparan tidak meleset kea rah lawan. Untuk melakukan operan Baseball ini diperlukan teknik yang akurat dan benar agar sukses.
Pengertian dan cara melakukan teknik baseball pass dalam permainan bola basket. Bola basket adalah salah satu permainan yang terdiri dari rangkain aturan dan tata cara dalam pelaksanaanya. Dalam permainan bola basket ada teknik-teknik dasar, dimana teknik-teknik dasar bola basket tersebut harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik dasar permainan bola basket menjadi patokan bagi pemain basket untuk mecetak poin. Pada kesempatan ini akan dibahas penegrtian dan cara dalam melakukan teknik baseball pass dalam permainan bola basket, yaitu salah satu dari teknik-teknik dasar permainan bola basket.
     Secara garis besar, baseball pass merupakan teknik passing atau teknik melempar bola ke ring. Baseball pass dilakukan oleh seorang pemain yang memiliki bola dan bergerak mengincar ring lawan. Saat melakukan baseball pass, permainan akan melempar bola dengan satu tangan ke salah satu timnya dikarenakan ia di hadang lawan. (internet : akses 01-09-2016)

 
Gambar 1 : Baseball Pass (operan jarak jauh (fast break).

                        Pengertian teknik dasar operan baseball pass dalam bola basket dan cara melakukanya. baseball pass merupakan salah satu teknik dasar melempar bola ke dalam ring. baseball pass atau operan baseball umumnya dilakukan ketika jarak lawan terlalu dekat dan teman berjarak cukup jauh. Operan ini dilakukan menggunakan satu tangan ke sasaran yang berjarak cukup jauh. Dalam baseball pass diperlukan kerja sama yang baik antara pengoper dan penerima sehingga bola tidak jatuh ke tangan lawan. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan operan dengan baik dan akurat agar bola jatuh ke tangan yang tepat.



Gambar 2. Baseball pass (operan baseball)

Operan ini dilakukan dengan satu tangan, akan mempermudah mengoper untuk melakukan passing jarak jauh. Operan ini dimulai dengan posisi siap dengan salah satu kaki agak ke depan dan bola dipegang oleh satu tangan. Pada awalnya bola juga ditahan oleh tangan yang lainnya, yang tidak mengoper bola. Ketika berat badan berpindah ke belakang bola lalu diarahkan oleh kedua tangan tepat di belakang bahu dari sisi yang akan melempar. Pada saat akan mengoper, tangan yang melalukakn operan mengayun ke depan atas. Bola dilepaskan ketika tangan lurus ke depan.
Ada teknik-teknik dasar yang membuat pemain dapat dengan baik melakukan operan baseball pass yaitu :
ü  Posisikan badan siap lalu pegang bola menggunakan satu tangan
ü  Salah satu kaki maju kedepan
ü  Untuk melakukan awalan, bola dapat dipegang menggunakan tangan lain yaitu tangan yang tidak melakukan operan
ü  Selanjutnya, pindahkan berat badan ke belakang lalu arahkan bola menggunakan kedua tangan ke belakang bahu pada sisi yang akan digunakan untuk melempar bola
ü  Saat melakukan operan, ayunkan tangan yang akan melakukan operan ke depan atas
ü  Ketika tangan telah lurus kedepan, maka bola dilepaskan

Mempelajari teknik dasar membantu anda untuk lebih akurat saat melakukan lemparan. Baseball pass dilakukan untuk mempersulit lawan yang berminat merebut bola. Teknik pasing dalam dunia basket. Ada beberapa jenis passing yang dapat dilakukan pada keadaan tertentu seperti :
ü  Chest pass: pasing yang paling efektif dilakukan terutama ketika pemain tidak sedang dijaga
ü  Bouce pass: hamper sama seperti melakukan chest pass. Bedanya adalah arah bola yang dipantlkan ke 2/3 dari jarak si penerima
ü  Overhead pass : pasing ini dilakukan ketika tim defender menggunakan area defense
ü  Baseball pas : digunakan untuk melakukan passing dengan teman yang berjarak jauh
ü  One hand push : passing yang banyak digunakan karena dapat dilakukan dengan persiapan yang cepat dan dilakukan dengan satu tangan
ü  Hand off pass : dapat dilakukan ketika teman berada pada jarak yang dekat yaitu dengan memberikan bola secara langsung pada rekan tanpa lemparan
ü  Hook pass : melakukan passing dengan menggunakan satu lengan
ü  Behind the back pass : passing yang satu ini efektif untuk mengelabui tim lawan melalui arah lari yang menjebak
ü  Underhand pass : teknik ini dilakukan dengan cara melempar bola dari bawah










BAB III.
 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Tujuanya untuk menganalisa data guna mencari hubungan antara variabel bebas dan fariabel terikat.


3.2.        Defenisi Operasional
yang dimaksud dengan latihan adalah suatu kegitan,usaha dan dampak yang dilakukan untuk menambah kekuatan terhadap kemampuan menerapkan teknik Baseball Pass Dalam Permanian Bola Basket. Di ukur antara lain sebagai berikut :
a.  Variabel bebas ( independen variabel), yaitu : latihan kekuatan otot lengan dilambangkan dengan (X) dengan indicator :
1.    Restock
2.    Push up
b.  Variabel terikat ( Dependen Variable), yaitu kemampuan baseball pass dalam permainan bola basket pada mahasiswa penjaskrek fkip unpatti ambon dilambangkan dengan (Y) dengan indikator.
1.    Sasaran Pengoperan
2.    Kemampuan pengoperan


3.3. Lokasi dan populasi Penelitian
1. lokasi penelitian
    Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah kampus penjaskesrek
     universitas pattimura ambon
2.    Populasi Penelitian
Yang menjadi populasi didalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa penjasrek angkatan 2015 yang berjumlah 156 mahasiswa
3.    Sampel Penelitian
Adapun sampel penelitian sebanyak 30 mahasiswa penjaskesrek universitas pattimira angkatan 2015
3.3.                Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini, dilakukan secara acak artinya semua mahasiswa dilihat dan dipilih secara acak tidak sesuai ruangan sebanyak 30 mahasiswa.
3.4.                Teknik Penelitian
a.    Obsevasi : teknik ini dilakukan dengan cara penulis langsung mengadakan pengamatan dilapangan dan mengadakan praktek untuk melihat hasil penelitian sesuai dengan variabel dan indikator dalam penelitian ini.
3.5.                Teknik Analisa Data
Data- data yang dikumpulkan kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan rumus produk moment.
Rxy =

Dimana:
N         : Jumlah sampel yang digunakan
XY       : Korelasi antara variabel X dan Y
X         : distribusi variabel  X
Y         : distribusi variabel Y

Untuk menganalisa dan menginterprestasi data yang diperoleh, maka akan digunakan analisa data statistic produk moment ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah pertama     : mengindentifikasi secara operasional
                                   konsep/variabel yang diukur.
Langkah kedua        : melakukan uji coba skala tersebut pada sejumlah
                                       responden.
Langkah ketiga        : mempersiapkan tabeL tabulasi jawaban
Langkah keempat    : menghitung korelasi masing-masing dengan skor
                                      toTal.
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat ketergantungan digunakan ukuran sebagai berikut :
0,00  - 0,39    : korelasi yang rendah sekali
0,40 – 0,56    : korelasi yang rendah
0,60 – 0,79    : korelasi yang kuat
0,80 – 1,00    : korelasi yang kuat sekali
Untuk maksud tersebut maka setiap jawaban yang diperoleh dari responden  akan diberikan nilai/skor tertentu sebagai berikut:
g.    Jawaban responden untuk alternative ‘A’ diberi skor nilai ‘3’
h.    Jawaban responden untuk alternative ‘B’ diberi skor nilai ‘2’
i.      Jawaban responden untuk alternative ‘C’ diberi skor nilai ‘1’



















DAFTAR PUSTAKA


Nossek, J 1982. General Theory of  Training. Lagos National Institute For Sports Pan African Press, Ltd
Bompa, Tudor 1994, Theory And Metodologi Of Training. Toronto Kendal Hunt Publishing Company.
Sukandiyanto 2005 Pengantar Teori Dan Metodologi  Melatih Fisik , FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Em Zul Fajri 2008, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Diva Publiser Gustiyana.
Harsono 1988, Choaching  Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Choaching Jakarta, CV Tambak Kusumah.
Gibson dan Ivan ceviche dan Donnely 1994, organisasi dan manejemen. Perilaku, struktur, proses. Edisi keempat. Jakarta Erlangga.
Robert R. Katz, dalam moenir 2008, Manejemen pelayanan umum  di Indonesia. Jakarta . bumi aksara
Wikipedia 2016, tentang kemampuan. Diakses tanggal 01 Okyober












LEMBAR OBSERVASI


I.          IDENTITAS RESPONDEN

Nama    :………………………..

Umur     :……………………….

Nim       :………………………..

Mahasiswa yang diangkat secara acak untuk menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 orang mahasiswa. Cara pengambilan data yaitu mengarahkan dan melatih mahasiswa untuk melakukan latihan kekutan otot lengan dengan dua cara yaitu cara pengamatan restock dan push up menggunakan stop watt (waktu) dan kemampuan menerapkan teknik baseball pass yaitu sasaran Pengoperan dan kemampuan pengoperan dengan kasat mata.

II.         Daftar Pertanyaan

A.   Pertanyaan Latihan Kekuatan Otot Lengan (Variabel X).

1.    Restock

2.    Push Up

B.   Pertanyaan Kemampuan Baseball Pass (Variabel Y)
1.    Sasaran Pengoperan

2.    Kemampuan Pengoperan